..secuil tentang sayaa..

Foto saya
hoooi, nama saya Aisha L. Tamara Jinki Setiawan Yong Dae, tp cukup panggil saya tamie. el juga boleh, ONEW apalagi, hehe. pecinta sepakbola, badminton, korea, novel, musik, SBY, daan segala sesuatu yg asik, seru, serta menyenangkan. yup, sekian ^^

..baca..

..baca..
Aerial by Sitta Karina

..ngupingin..

..ngupingin..
Ring Ding Dong by SHINee

17 April 2009

Kita dan Sahabat

"Apa sih yang kalian sembunyiin dari aku?"
"Nggak ada..."
"Terus kenapa dari tadi kalian nggak mau aku terlibat? Kalian maunya jalan berduaaaaa terus. Nggak liat apa aku segede gini disebelah kalian!?"
"Iya tau. Oke, kita emang punya rahasia tentang *piiiiip piiiip piiiip* (sensur) tapi kita udah sama-sama janji untuk nggak ngebocorin hal ini.. Cuma kita berdua yang tau, sebagai sahabat.."
"Terus kalian anggep apa aku ini? Aku bukan bagian dari kalian lagi, gitu? Aku juga sahabat kalian! Inget! Aku juga ngerasain susah-seneng yang pernah kalian rasain! Kita udah berbulan-bulan jalan bareng, tapi kenapa sekarang aku dipinggirkan?"
"Udahlah, nggak penting.."
"Buat kalian nggak penting! Ini yang namanya solidaritas? Kalian kemanain sih posisi aku?"

Sakit nggak sih kalau digituin sama sahabat? (saya aja berusaha menahan air mata pas ngetik dialog ini.. Saya pernah ngerasain soalnya.. Dan rasanya?) Nggak usah nanyaaaaaa, dodoooool! Jelas nyakitin banget! Apalagi kalau setelah itu si temen membocorkan segala macem aib kita sebagai alasan (atau mungkin tameng?) kenapa dia nggak mau cerita-cerita sama kita. Aduuuh, dobel deh sakitnya.

Persahabatan emang indah, tapi pasti ada saatnya dimana kita musti nerima kenyataan bahwa solidaritas dan loyalitas antara kita mulai mengendur dan mengakibatkan yah.. "penyisihan". Perasaan kita saat digituin? Naudubilaaaaah. Sakit hati, merasa dikhianati, marah, kesel, cemburu, kalap, dan berbagai macam perasaan yang nggak bisa dijelaskan campur aduk jadi satu. Dari situ bawaannya? MUSUHAN. Kalo udah ada peristiwa kayak gitu, biasanya hubungan sering jadi nggak sehat. Aduuh, mantan pacar sih ada, tapi mantan sahabat?

nah, daripada berakhir dengan hubungan nggak enak, malah bikin dosa, jadi buka aib, dan mengumbar-ngumbar kejelekan, mendingan kita introspeksi aja deh, ada apa dengan diri kita. Kitakah yang salah sampai si sahabat bertingkah teramat sangat benar-benar menyebalkan sekali dengan menyisihkan kita, dan meragukan kesetiaan kita? Atau memang pada dasarnya dia nggak seneng sama kita, alias terpaksa temenan sama kita? Bicaralah dengan kepala dingin, jangan pake emosi. Bahas bareng-bareng, selesaikan dengan kekeluargaan. Kalau dimatanya kita salah, minta maaf aja. Kita bukan amnusia serba sempurna yang nggak pernah nyakitin orang. Pernah denger kalimat tidak akan pernah ada orang yang tidak kau sakiti nggak? Disana artinya jelas, selalu ada yang kita bikin nggak enak ati. Itu wajar, dan sudah sepatutnya kita minta maaf. Minta maaf kan gratis, gampang, ngelegain lagi. Apa susahnya?

Kita juga boleh kok mengungkapkan apa yang bikin kita ngerasa nggak enak sama si sahabat. Tapi jangan terlalu blak-blakan ya, tetep harus mikirin perasaannya dia. Sesuaikan juga sama wataknya, jangan bikin dia jadi emosi berat dan nyiapin pelet buat kita. Sebagai sahabat, sudah sewajarnya kan kita saling memahami karakter satu sama lain? Mungkin nggak gampang memulainya, tapi lebih baik terlambat daripada enggak sama sekali.

Misalnya mereka ada masalah sama kita, suruh mereka ngomong langsung dan nggak diumpet-umpetin. Apalagi, cerita sama sobat kita yang lainnya dibelakang kita. Waduuh, jangan doong! Jangan munafik, kalau enggak bilang enggak. Mereka juga musti mikirin perasaan kita!

Jangan deeeh, kebanyakan nyembunyiin sesuatu kalau kita punya lebih dari seorang. Emang apa bedanya? Sama-sama sahabat kita. Hal kayak gini nih, yang bakal memicu meruncingnya hubungan nggak sehat diantara sahabat. Jujur-jujuran aja, selama itu nggak menyakiti hatinya dan nggak terlalu pribadi. Kalau emang kita merasa sesuatu itu adalah rahasia, kenapa kita harus menceritakan pada salah satu dari mereka? Kenapa nggak disimpan sendiri dan siapapun itu nggak usah tau? Betul kan? (betuuuuul....)

Wuah. Sudah cukup saya bercuap-cuap dalam keadaan waras begini. Nanti saya lanjutin lagi kalau saya dapet pasokan baru untuk memberi saran soal beginian.. ^^

Dadaaaaaaaaagh!!! ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasih yg udah mau nyasar eh, mampir kesini.. makasih juga buat komentarnya, jgn bosen-bosen yaa :D

..kunjungan para tetangga..