..secuil tentang sayaa..

Foto saya
hoooi, nama saya Aisha L. Tamara Jinki Setiawan Yong Dae, tp cukup panggil saya tamie. el juga boleh, ONEW apalagi, hehe. pecinta sepakbola, badminton, korea, novel, musik, SBY, daan segala sesuatu yg asik, seru, serta menyenangkan. yup, sekian ^^

..baca..

..baca..
Aerial by Sitta Karina

..ngupingin..

..ngupingin..
Ring Ding Dong by SHINee

15 September 2009

MISIL-09

Tanggal 14 sore kemarin, sampai tadi pagi, saya dan seluruh angkatan kelas 9 alfi *minus yang pada nggak dateng* menginap di sekolah, atau istilahnya mabit. Tapi kali ini, katanya sih lebih spesifik buat mempersiapkan UN jadi dikhususkan buat anak kelas 9 aja, trus namanya diganti jadi misil. Dan nggak enaknya acara ini, NGGAK BOLEH BAWA HAPE ATAU STATUSNYA DISITA DAN BARU DIKEMBALIKAN SETELAH LEBARAN!
Acaranya simple, acara utama hanya ada tiga: AMT (A-blablabla Motivation Training), tadarus (ndak ikut karena sedang berhalangan), dan yang terakhir renungan malam. Tapi ya, buat saya semalam adalah malam yang panjaaaaaaaang banget, tapi seru, asik gilaaa ^^

Oke, saya cerita satu-satu yaa MySpace

Yang pertama, AMT. Dimulai stelah sholat taraweh dan diakhiri jam setengah sebelas malem. Diisi sama orang-orang Psikolog yang entah berasal darimana, saya lupa. Nah, kita dikasih materi dulu sama orang namanya Arnold yang waktu intro di depan kita, kita dengernya nama dia PARNO. Duh, dasar cantelan katel semua kali yaa? Hihihi.
Terus, kita dikasih sebuah terapi yang bisa membangkitkan motivasi belajar. Terapi pikiran, yeah semacam itu lah. Yang ngasihnya adalah seorang mas-mas dengan gaya agak-ehm-maaf, melambai piyeeee gitu. Ngahahahah MySpace
Well, singkat cerita, lewat terapi itu kita dibikin nangis sejadi-jadinya. Temen saya, Evan, nangisnya sampe tereak-tereak. Malah kalau dipikir-pikir, yang nangisnya paling heboh itu cowok, padahal yang sering disebut cengeng itu cewek. Kyahahahahaha~
Wow. Suer, terapi itu emang bikin pikiran jadi lebih fresh. Lebih seger. Dan saya nggak keliatan habis nangis sama sekali, segitu saya nangis sampai nyaris meronta dan kayaknya nendang kepala temen saya... (Waktu itu kan dalam posisi tidur dan disuruh merem, mana keliatan?)
Setelahnya, kita dikasih suguhan pisgor dan disuruh tidur. Disuruhnya jam sebelas, baru pada bisa ngorok jam dua belas! *Saya, berhubung emang udah capek banget, sempet tidur dari setengah dua belas. HAHA tidurku paling lama MySpace*

Tengah malam, 00.30 WIB
Pak Agung dengan heboh menyuruh kita bangun dan ngumpul di lapangan. Dengan hawa yang dinginnya nusuk tulang. Dengan mata yang kriyip-kriyip ngantuk. Lalu, Pak Amin pun memberikan informasi yang JEDWEEEERRR, bikin cewek-cewek ogah semua melanjutkan acara ini. JALAN MALAM, atau istilahnya jurit malam. Dan, u know lah, rutenya pasti nggak enak banget. Kita apes disuruh lewat kuburan. Tadinya disuruh berdua berdua, tapi kemudian kita protes dan minta bertiga. Welahdalah, kok ujungnya malah jadi berempat, berlima, dsb. Tau deh.
Saya sekelompok sama Ratih dan Lilis. Kita berangkat kedua setelah kelompoknya Tata yang diisi dia, Andri, dan Amalia. Eh, FYI, yang cowok disuruh jalan sendiri-sendiri lho. Biarpun akhirnya mereka pada tunggu-tungguan, wkekeke. MySpace
Oke, perjalanan dimulai. Lewat jalan-jalan sempit, lewat sawah, kebon, dan lain-lain. Sungguh medan yang nggak enak untuk dilewatin di malam yang gelap dan dinginnya luar biasa. Tapi yang tragis itu memang, di kompleks pemakaman.

Saya jalan bertiga sama kelompok, tapi karena jalannya susah jadinya jalan sendiri-sendiri. Tangan saya dipegang sama Lilis, atau tepatnya ditarik karena tu anak jalannya cepet banget. Lalu, dengdeeeeng.
Kaki saya terperosok cukup dalam di tanah yang sudah sangat lapuk dan tertutup dedaunan. Sendal saya nyangkut. Kaki saya keantuk tegel salah satu makam. Sakiiit, linu banget. Lilis berusaha nolongin saya, dan di tengah kegelapan itu tangan saya meraba-raba mencari sendal sambil menahan sakit. Alhamdulillaah, nggak lama kemudian sandalnya ketemu. Luka di kaki saya nggak parah, tapi karena keantuknya tepat di mata kaki, jadilah linunya sampai paha. MySpace

Perjalanan dilanjutkan. Kita harus menemui juru kunci yang juga ada disitu, tapi entah dimana. Nggak bisa baca peta karena gelap banget, bacapun nggak keliatan mana jalannya. Benar-benar perjalanan yang berat. Akhirnya kita gabung sama anak cowok yang juga lagi nyari juru kunci. Lalu, dengan kedodolan maksimum dan sudah melewati batas kewajaran, si kunyuk Dior teriak sekenceng-kencengnya, "WOOOOOOOY! NESU LHOOOO, NESUUUU! MLAYUUUU!"
"AAAAAAAAAAAAAAAA!" spontan, semua anak cowok disitu teriak sambil lari tunggang langgang. Aaaaaaah, bego semuaaaa! Lupa ini kuburan? LUPA INI TENGAH MALEM?!
Akhirnya pertanyaan ketiga nggak terjawab. Aaah, I don't care! Kaki saya udah perih karena lukanya kena pasir, dan yang saya pikirkan sekarang hanyalah cepat kembali ke sekolah dan minta obat!

Eh iya, di kuburan itu kita dikasih tugas. Ngitungin tegel utuh, lah, nyari ini nyari itu, lah, dsb yang SUMPAHAN ndak penting!

Huuuuft, perjalanan berakhir jam tiga pagi. Semua anak sudah balik dan heboh dengan cerita masing-masing. Setengah empat, sahur. Saya ikut makan dan setelahnya tidur sampai subuh. Tidur saya nggak nyenyak gara-gara Ayu berisiknyaaaaaaa setengah mampreng. Ngganggu!
Yang hebat itu Amalia, Ratih, Tata sama Gania, yang tidurnya ngebo abeeees. Segitu Ayu teriak-teriak nggak jelas di kupingnya, keempat anak itu tetap tidur dengan nyaman. Segitu saya sama Andri ngakak keras disamping mereka, semua tetap bergeming. Dan ngeliatnya, ketawa saya sama Andri makin heboh! Huahahahahaha MySpace

Kita pulang jam enam kurang. Sampai rumah, saya langsung mandi, keramas, dan tidur dari jam setengah tujuh sampai jam setengah dua siang! Busyet, lu tidur apa pingsan, sih?

2 komentar:

makasih yg udah mau nyasar eh, mampir kesini.. makasih juga buat komentarnya, jgn bosen-bosen yaa :D

..kunjungan para tetangga..